Tulangbawang (Sbuai.com)
Belum lama ini Bupat Tulangbawang (Tuba) Dr. (Cand), Hj. Winarti, SE., MH, kembali mempromosikan Kabupaten Tulangbawang salahsatunya destinasi wisata dalam acra dialok di Radio Repoblik Indonesia (RRI) dengan tema” Melestarikan Kota Budaya Kerajaan. Tulangbawang Provinsi Lampung.
Dalam Acara tersebut, Bupati Tulangbawang yang didampingi oleh Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial, Kepala BPKAD, Kadis Komimfo, Kadispora, Kadis Pariwisata dan Kabag Umum yang dilaksanakan di Rumah Dinas Bupati Tulangbawang dengan penyiar Radio, Fauzan RRI,
Sebelum melakukan dialog Bupati Tulangbawang menceritakan singkat tentang peninggalan sejarah Tulangbawang baik destinasi dan wisatanya, sejarah dan kebudayaan tulang bawang, sudah ada pada saat abad ke – 4.
Sejarah mengukir Tulangbawang bukan hanya tempat pendidikan tapi, tulang bawang juga tempat perdagangan. Kerajaan Tulang Bawang sudah tercatat sejarah Nusantara di Indonesia. Tulang Bawang pada saat abad ke – 4 dengan Nama Tulang Pohang.
Yang diartikan sebagai Tulangbawang terletak dipedalaman atau di pulau Emas Sumatera yang sekarang posisinya ada di kota Menggala.
“Salah satu dari peninggalan sejarah di tulang bawang yaitu Tangga Raja, yang berlokasi di Ujung Gunung Ilir kecamatan Menggala,” terangnya.
Tangga Raja ini merupakan tempat transit atau dermaga para tamu-tamu raja dan lintas perdagangan. Selain itu juga Tangga Raja ini tempat petilasan para raja turun untuk mandi di sungai Way Tulangbawang dulunya. Sungai Way Tulangbawang sangat panjang dan luas salah satu yang untuk di Pandang ketika melintasi Tulangbawang.
Beliau juga menyampaikan kami Pemerintah Kabupaten Tulangbawang akan bertahap dalam melestarikan Budaya Kerajaan Tulangbawang. Karena masyarakat yang bertempat tinggal di daerah Sungai Way Tulangbawang dominan pekerjaannya sebagai nelayan dan kehidupan sehari-hari nelayan itu sangat bergantung dari kelestarian dari Sungai Way Tulangbawang.
Winarti menjelaskan, sebelum melakukan Pembangunan Destinasi Sejarah Tulangbawang, Ia, telah melakukan koordinasi dengan Tokoh masyarakat dan Tokoh adat Tulangbawang, seperti pembangunan Tugu Ikan Jelabat sejarahnya ikan Jelabat merupakan makanan favorit dari Raja-raja di Kabupaten Tulangbawang.
Berikutnya Tugu Garuda, Tugu Garuda ini salah satu warisan dari pemimpin-pemimpin dan tokoh terdahulu yang diamanahkan kepada saya. Selain simbol burung Garuda, ada 4 Marga yang ditulis yaitu, Marga Puyang Umpu, Puyang Bulan, Puyang Aji dan Puyang Tegamoan. Ini demi melestarikan kerajaan Tulangbawang.
Untuk Tugu BMW di Simpang Penawar ini dibangun karena merupakan sentra perekonomian dan salah satu pusat UKM masyarakat Tulangbawang. dan yang Destinasi ynag terakhir yaitu BMW Sport, ini dibangun untuk tempat masyarakat Tulangbawang berolahraga dan kreasi untuk semua kalangan.
25 program unggulan BMW ini akan tetap mengunggulkan wisata dan destinasi. Ini salah satu untuk menarik investor untuk berinvestasi di Tulangbawang dan bisa bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Tulangbawang. karena dampak Multi efek dari pembangunan destinasi di Tulangbawang kepada masyarakat.
Dan sangat pengaruh dan pesat dibidang Perekonomian terbukti dari hasil wawancara saya langsung dengan para pelaku usaha yang berada didaerah lokasi Destinasi. Dan tujuan dibangun Destinasi Wisata ini membuat bahagia masyarakat Tulangbawang, dan ini merupakan dampak yang sangat Positif untuk masyarakat sehingga lebih mengenal sejarah di Tulangbawang.
Dengan dibangunnya MPP (Mal Pelayanan Publik) kabupaten Tulangbawang satu satu nya yang sudah memiliki Mal pelayanan Publik diprovinsi lampung. Ini merupakan salah satu mempermudah investor dalam perizinan.
Untuk promosi, cara kita untuk lebih dikenal diprovinsi Lampung bahkan mancanegara yaitu salah satunya dengan Kekuatan Media Sosial. Dengan memperkenalkan budaya tulang bawang dibantu seluruh OPD Pemerintah Kabupaten Tulangbawang. (ADV).